Data sebagai Senjata Membentuk Tim Siber yang Selalu Siap Hadapi Ancaman!

Data sebagai Senjata Membentuk Tim Siber yang Selalu Siap Hadapi Ancaman!

Data sebagai Senjata Membentuk Tim Siber yang Selalu Siap Hadapi Ancaman!

Menggerakkan Pasukan Siber dengan Data: Mencetak SDM Andal lewat Analitik Presisi!

Di era serangan siber yang semakin canggih, mempunyai pasukan siber yang siap tempur adalah kunci pertahanan negara. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DOD) memahami bahwa kekuatan ini tidak hanya dibangun dengan jumlah personel, tetapi juga dengan kualitas, keterampilan, dan data yang tepat. Melalui DOD Cyber Workforce Framework (DCWF) dan kebijakan DOD 8140, DOD telah menetapkan standar yang jelas untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengembangkan kemampuan tim sibernya. Framework ini mencakup 73 peran kerja yang terbagi dalam tujuh elemen utama, mulai dari cybersecurity, IT, intelijen siber, hingga rekayasa perangkat lunak.

Dengan memanfaatkan analitik data presisi, DOD kini mampu memetakan, mengelola, dan mengembangkan tenaga siber dengan akurat. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki keterampilan yang sesuai untuk menghadapi ancaman digital masa kini dan masa depan.

 

Kekuatan Data dalam Mengelola Pasukan Siber:

Pendekatan berbasis work-role-centric data memungkinkan DOD memahami kemampuan personel secara lebih detail, bukan sekadar berdasarkan jabatan formal. Dengan mengkodekan peran kerja ke dalam sistem personel, mereka bisa:

  • Menemukan kesenjangan keterampilan secara spesifik
  • Menyusun strategi rekrutmen dan retensi yang tepat sasaran
  • Mengembangkan program pelatihan dan sertifikasi yang relevan

Hasilnya, lebih dari 50 indikator kinerja utama (KPI) seperti tingkat kekosongan jabatan, tingkat pergantian personel, hingga kecepatan perekrutan bisa dipantau secara real time menggunakan platform analitik Advana.

 

Laporan Kesiapan Generasi Baru

Pada Februari 2025, DOD merilis laporan kesiapan pertama yang memvisualisasikan tingkat kualifikasi dasar dari elemen cybersecurity di seluruh departemen. Tahun depan, cakupannya akan diperluas hingga mencakup 90% kemampuan DCWF, termasuk IT, enabler, dan cyber effects. Analitik ini tak hanya memotret kondisi saat ini, tapi juga memprediksi kebutuhan masa depan—mulai dari skill yang harus diperkuat, area yang rawan kekurangan personel, hingga ancaman baru yang perlu diantisipasi.

 

Masa Depan Analitik & AI untuk Dominasi Siber

Ke depan, DOD berencana mengintegrasikan AI dan machine learning untuk meningkatkan kemampuan prediksi dan otomatisasi. Mereka juga akan memperluas DCWF mencakup perang elektronik dan spektrum, mengukur gaji industri untuk menarik talenta terbaik, hingga menyertakan kontraktor dalam peta kesiapan siber. Tujuannya jelas memiliki pasukan siber yang cepat beradaptasi, berkemampuan tinggi, dan mampu mengalahkan lawan dalam setiap skenario.

 

Pendekatan DOD bisa menjadi inspirasi untuk membangun cyber workforce nasional yang solid. Dengan analitik presisi, organisasi bisa memastikan kesiapan tim siber bukan hanya dari jumlah personel, tapi dari kemampuan mereka menghadapi ancaman nyata.

 

IT’S TIME! INDONESIA PRIDE!

See the Different, Expect the Best!

Saatnya tunjukkan skill, jadi bagian dari Merah Putih Cyber Defender with VELSICURO-CYBER RANGES!

 

VELSICURO-CYBER RANGES platform latihan siber kelas dunia!

Hands-on Simulation

Cyberdrill

900+ Real-World Scenarios

Certified Experts

 

Hubungi VelSicuro:

🌐 www.cyberranges.velsicuro.com

✉️ hub@velsicuro.co.id

☎️ 0878 9090 8898

 

Source: https://www.afcea.org/signal-media/cyber-edge/powering-cyber-force-through-data-building-ready-cyber-workforce-precision

 

#VelSicuro #CyberRanges #CyberDefenderIndonesia #IndonesiaGemilang #KeamananSiber #GenerasiDigital #LatihanSiber #CyberSecurity #BanggaIndonesia